Jumat, 10 September 2010

Untung Rugi Menyumbang dan Bela Negara

Pernah dengar kata-kata dari John. F. Kennedy yang mengucapkan tentang kurang lebih, "Jangan tanyakan apa yang negara berikan padamu namun tanyakan apa yang kamu berikan pada negara"? Pernahkah kamu membuat motto ini? Pernahkah kamu menanyakan tentang untungkah saya jika saya membuat hal ini?

Butuh kamu pikirkan bahwa kata-kata John. F. Kennedy tidak usah banyak kita praktikkan. Mempraktikkan kata-kata John. F. Kennedy pastinya mampu membuat kita rugi saja. Kita mungkin menjadi repot nasi jika kita benar-benar mempraktikkan kata-kata itu.

Jika ada yang mengucapkan bahwa menyumbang satu ribu atau dua ribu tidak membuat kamu bangkrut maka hal itu butuh kamu pikir ulang. Hal ini karena walau hal itu tidak membuat kamu bangkrut namun uang yang hendak kamu sumbangkan jika kamu batal menyumbangkannya maka kamu mungkin mampu menggunakan uang itu supaya membeli barang lain. Jika kamu batal menyumbang Rp. 1000,00 maka kamu jadi mampu menggunakan uang itu supaya membeli es mambo atau pun air minum umpamanya. Jika kamu benar-benar menyumbang Rp. 1000,00 maka jika kamu usai itu benar-benar haus maka kamu pastinya harus menahan haus itu karena belum pasti ada manusia lain yang memberi kamu minum.

Ibarat menyumbang itu, kamu pun tidak usah ikut dalam usaha negara memperkuat Tentara Nasional Indonesia karena itu tidak ada manfaat untuk kamu. Walaupun tampaknya hal itu dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat, tidak ada informasi lengkap tentang bagian kamu tiap jika negara untung Rp. 1,00. Walaupun itu tampak membela kepentingan kamu karena jika ada TNI jadi lebih mampu menangkis saat digempur tentara asing, tidak ada informasi jelas jika negara untung banyak uang yang kamu tiap negara mendapatkan untung Rp. 1,00. Kondisi menakutkan karena ada penjajah sudah lewat jadi tidak lagi kondisi separah yang kita dapat pada saat perjuangan menaklukkan penjajah hingga kita butuh tahu uang atau bagian kita tiap negara untung Rp. 1,00.

Satu hal kecil yang mungkin kamu hindarkan lagi jika kamu sudah tidak mendukung TNI dengan membayar pajak yaitu kamu tidak usah ikut dalam siskamling. Mirip jika dibanding tindak membantu TNI memperkuat TNI, tidak ada informasi lengkap tentang bagian kamu tiap jika negara untung Rp. 1,00. Mirip jika dibanding tidak ada untung pada saat membayar pajak, tidak ada informasi lengkap tentang bagian kamu tiap jika negara untung Rp. 1,00. Rugi jika kita ikut siskamling.

Jika ada yang membujuk kamu tentang hal yang membuat kamu tidak meniru masyarakat yang dulu menyumbangkan hartanya supaya membantu TNI maka kamu mampu menjawab, "Ini bukan masa kuda gigit besi lagi bung, ini masa modern, biar saja para manusia masa lampau bodoh karena sudi begitu, nasionalisme saya timbul jika saya menjadi kaya." Ini butuh kamu buat supaya kamu tidak menjadi sapi perah TNI. Ini supaya kamu tidak diambil habis-habisan tenaga kamu. Ini supaya kamu lebih mampu mendapatkan uang lebih karena jika kamu tidak menuntut supaya digaji maka saya khawatir kamu benar-benar tidak mendapatkan satu hal pun.

Walau tiap hal diucapkan oleh para pemimpin negara, kondisi kita kayalah yang pastinya lebih menimbulkan nasionalisme. Nasionalisme tidak membuat kita kaya khan jika tidak ada yang menyumbang ke kita? Nasionalisme tidak membuat kita kenyang khan jika tidak ada yang memberi kita makan? Nasionalisme tidak membuat dahaga kita hilang khan jika tidak ada yang memberi kita air?

3 komentar:

  1. jgn baca blog ini, karena pemilik blog ini cabul, bejad, bajingan,sungguh setannnnnn

    BalasHapus
  2. jangan baca blog ini, karena pemiliknya bejad, mesum, bajingan, asu, celeng, jaran, wis pokoke jgn di baca. pemilike kentir.....

    BalasHapus
  3. @j4s4_delivery knp neh? Kok kyknya dendam bngts ma q c? U cp c? Ayo dong perkenalkan diri u, ada dendam apa c ma q?

    BalasHapus